Minggu, 22 Februari 2015

DIY: membuat undangan nikah sendiri, WHY NOT?


DIY undangan nikah.sederhana tapi cantik, kan?

Seperti janji saya dulu yang mau ngebahas tentang undangan nikah versi saya sendiri, kali ini akan saya bongkar dan saya bahas. Nah, jadi buat kalian yang satu pemikiran dengan saya (Baca: bikin undangan nikah sendiri) silahkan disimak ya. Siapa tahu bisa memberikan pencerahan dan inspirasi.

Ribet. Males. Pingin cepet terima jadi. Ga punya banyak waktu.

Ya itu tadi, rata-rata alasan banyak orang lebih memilih menyerahkan design dan cetak undangan pada orang lain. Engga ada yang salah juga sih. Memang, jika kalian merasa dalam kondisi seperti yang saya sebutkan tadi, menyerahkan urusan undangan ke orang lain bisa jadi cara yang terbaik.

Ingin beda. Banyak waktu. Suka berkreasi.

Nah, jika kalian termasuk golongan diatas, tidak ada salahnya jika mencoba utak atik bikin undangan nikah versi kalian sendiri. Selain lebih terkesan beda, apapun hasilnya, jika dibuat sendiri akan lebih puas. Mantabbb…

Trus, gimana cara mulainya? Kan aku ga punya alat cetak…blaa…blaaa..blaaaa…
Udah, tenang aja. Where there’s a will, there’s a way. Hehe…

Dulu, karena udah keukeuh pingin bikin sendiri, konsekuensinya memang harus googling buka ini ono sampai nemu apa yang dicari. Banyak tutorial wedding card di Pinterest. Ada seabrek. Dibuka satu-satu, dibaca satu-satu!

Untuk masalah design, saya pilih yang sesimple mungkin tapi tetep asik dilihat. Font juga berpengaruh banyak kalau design undangan kamu sederhana. Waa…ini…milih font pun juga ribet.

Balik lagi bahas tentang design, saya cuma pake aplikasi sejuta umat yang paling gampang, yaitu Microsoft Word. Iya..Microsoft Word. Percaya? Atau malah engga percaya?

Di sinilah waktu kalian akan diuji kesabarannya. Alat perang saya hanya computer, print, tinta print, dan kertas undangan. Tapi dari kesemua alat tadi ternyata ada aja halangannya.

Kesabaran kalian juga akan terus diuji. Soalnya postingan ini akan saya lanjutkan lagi besok-besok hari ya. hehe. Kalau diceritain memang panjang. Jadi, jangan bosen nyimaknya ya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar